Saturday, February 27, 2010

JANGAN SAMPAI DUNIA MERUSAK HATIKU

TUHAN robek-robeklah hatiku ini dengan takutkanMu
Pecah-pecahkanlah hatiku dengan kehebatanMu
Hancur luluhkanlah hatiku dengan Jabbar dan QahharMu
Hiris-hiriskanlah hatiku dengan Rahim dan RahmanMu
Kecut dan reputkanlah hatiku dengan Qudrat dan IradahMu
Agar jangan manusia dan kuasa merobek hatiku
Supaya kebesaran manusia tidak pecah-pecahkan hatiku
Jangan sampai zalim dan kezaliman manusia menghiris-hiris hatiku
Aku berlindung denganMu
Daripada makhluk yang merusakan hatiku
Juga aku berlindung denganMu
Jangan sampai dunia dan isinya merusak hatiku
Tuhan selamatkanlah hatiku daripada dirusakan oleh pujian
Peliharalah hatiku daripada nikmat dunia dan keindahannya
Tuhan palah artinya aku cintakan syurgaMu
Padahal hatiku tidak mencintaiMu
Apalah artinya aku takutkan nerakaMu
Sedangkan hatiku tidak takut denganMu
Tuhan! HidayahMu yang kupinta
TaufiqMu yang aku mahu
Selamatkan aku Tuhan!
Peliharalah aku
Pimpinlah aku kejalan keselamatan
Engkau adalah Tuhanku,Pelindungku.....

IDIOT

Pada zaman teknologi (informasi) ini masyarakat dilemma penyakit menular yang disebut “candu”,sungguh diluar dugaan saya menyatakan candu adalah penyakit menular,dan pada dasarnya seseorang yang sudah kecanduan kepada hasil-hasil rekayasa perkembangan zaman ini pada dasarnya sangat cepat dalam mempengaruhi orang-orang disekitarnya dan ini akan terus berlanjut sampai manusia sudah tidak bisa memikirkan lagi apa yang bisa dikembangkan dari produk-produk rekayasa mereka dahulu.
Dan ini sangat riskan sekali,karena dinegeri yang penduduknya 200 juta lebih jiwa kita masih dilema dengan hal-hal tersebut.Dan tidak tutup kemungkinan 70 % dari jumlah tersebut adalah pengguna/konsumen,dan yang 30 % nya mungkin orang-orang yang merekayasa produk-produk tersebut.Dan jumlah yang 30 % inilah yang biasanya disebut dengan orang pandai/berilmu padahal kalau kita bandingkan dengan Jerman dimana lulusan perguruan tingginya yang hanya menguasai ilmu yang bersifat teknis saja disebut “Fach idiot”.Artinya dia menguasai ilmu yang sangat teknis dan mendalam sekali,tetapi diluar itu dia tidak tahu apa-apa,bahkan yang bersifat falsafati sedikit saja,dan dia adalah seorang idiot.Dan pada kenyataanya IQ orang idiot itu kurang dari 25,alias superbodoh,dan yang harus kita maklumi orang idiot belum tentu bodoh,bisa sangat pintar,tetapi dia tidak tanggung jawab jika berbicara atau berbuat.
Dan Fach idiot yang disebut diatas bukanlah bodoh total,tetapi kepintaranya hanya bersifat satu jurusan atau teknik saja,dan diluar itu dia bodoh.Dan jika memang begitu kita akan berfikir alangkah banyaknya penduduk negeri ini yang berada dalam kategori idiot tersebut,dari pelosok desa yang tertinggal (mungkin) sampai ke hiruk pikuk kota-kota besar yang bermandikan cahaya,dan mungkin ketika anda membaca tulisan ini sudah terlintas difikiran anda tentang “barisan idiot”,dan mungkin tulisan ini mewakili beban mental kita memikirkan nasib masa depan Indonesia.